Sunday, March 15, 2009

Lisung Bandung

Akhirnya kutulis juga perjalanan wisata kulinerku, hehe. Habis lihat posting Riris yang cerita tentang bebek-bebek favorit-nya, jadi kepikir nulis juga. Ceritanya, weekend pekan lalu (9/3), kami (anak-anak kos Sadang Serang 43) berencana makan-makan keluar.

Dari kiri-ke-kanan: Suryo, Mas Dibya, Afif, saya, dan Mas yarka. Yang moto si Iqbal "Datuk" (selanjutnya saya sebut sebagai Datuk saja, =p), yang terlihat di pojok kiri atas. Kali ini Herdhy, Jerry, dan Thoha ga ikut. Herdhy udah pindah ke Jakarta, kerja di Astra, Thoha sedang mudik ke Jogja, dan Jerry, hmm... ga mau ikut dia, ga ada yang traktir =D. Oiya, gambar diatas dibikin sama Mas Dibya, yang emang hobbynya ngutak-atik gambar, karena dia arsitek. (Humm, kapan-kapan kutulis cerita tentang mereka ya)

Pemenang tempat makan kali ini pilh jatuh pada... jreng.. jreng.. Lisung Bandung. Tempatnya ada di Dago Pakar. Untuk sampai ke sana, kami lewat Jalan Cigadung Raya terus kearah Resort Dago lewat Dago golf. Satu jalan setelah Resort Dago, belok kanan ke arah Galeri Sumardja (anak-anak Arsitek pasti tahu galeri ini.

Kenapa Lisung Bandung? Sebenernya karena Datuk sih, ehehe. Dia bilang ada menu khas-nya: "Nasi Panggang Kumpeni". Dia lihat dari acara kuliner gitu, terus langsung searching di internet. wuihh, niat banget. Yaudah, karena penasaran kami putuskan ke Lisung itu.

Lisung Bandung.
Kesan pertama setelah nyampe sana, mirip WaLe (Warung Lela). Letaknya di dago atas, tepatnya Dago Pakar Timur dan nanjak banget jalannya. Sesampainya disana, kita bisa melilhat view Bandung dengan sangat jelas. Subhanallah, bagus sekali. Lihat gambar kanan-atas.

Waktu itu tidak terlalu ramai, tempat juga sangat nyaman, kalo boleh dibilang lux. Ada tiga tingkat, di tingkat bawah ada rumah-rumah kecil dan court rumput hijau. Sayang dari sini ga bisa lihat view kota Bandung. Akhirnya kami pilih tempat diatas.

Saya pesen 1 nasi panggang kumpeni dan segelas fruit punch. Gambar disebelah adalah frout punch, kalau nasi panggang kumpeni? Ya itu, yang ada dalam foto diatas. Kelihatan enak bukan?

Saya taksir resepnya begini: nasi dikasih santan dan garam lalu dipanggang pakai oven, dikasih jamur, bawang bombai, jagung muda, dan yang khas nih, dikasih keju diatasnya meleleh ketika dipanggang, menambah rasa jadi lebih wah (mak nyuss), akhirnya hasi panggang dihidangkan dengan aneka tambahan lainnya seperti tomat, mentimun, dan sosis.

Hmm.. harganya lumayan mahal sih. Tapi memang tidak hanya menunya yang enak, tempatnya juga bagus. Dan situasinya nyaman. Sepertinya cocok untuk acara keluarga sesekali sebulan misalnya, sekedar untuk menghangatkan suasana, hehe. Yah, ada saja lah manfaatnya, asal jangan keseringan, nanti boros. Dan berboros adalah teman syaitan (naudzubillah).

OK deh, sekian saja dulu ceritanya, silakan berkunjung ke Lisung (loh, malah promosi). Kapan-kapan disambung lagi, insya Allah. (ya2n)

3 comments:

ririsnovie said...

waahhh....boleh di coba tuh...
pernah ke dago pakar, tp bukan ke lisung bandung...

dago pakar memang memberikan banyak kelebihan selain makanan, pemandangan yang bagus, tempat yang nyaman dan harga yang "bagus" juga, tp ya memang sepadan dgn apa yang kita dapat..

ditunggu postingan kuliner bandung selanjutnya..

yayan said...

iyah, hehe, cuma ga tahu ris, kalo lisung buka siang-siang nggak ya?

ok deh, tunggu postingan selanjutnya =)

Anonymous said...

Wah.... keyen bgt tempatnya.
Jadi pengen ksana nih. Tapi...
takut kemahalan nih, khan malu kalu duitnya ga cukup.
He..he..
Ada yang bisa kasi info ga tentang kisaran harganya??
Thanks b4 ya

Post a Comment