Friday, November 30, 2007

Critical Mass

Mungkin kita perlu belajar kepada negara tetangga tentang arti dari berkorban. Kita perlu belajar dari Malaysia, Thailand, India, ataupun China. Konon, kita berpikir bahwa orang-orang yang pergi ke luar negeri menimba ilmu itu, toh mereka nantinya tidak akan pulang ke Indonesia. Keasyikan bekerja diluar negeri dengan gaji yang lebih besar, “kenapa harus balik ke Indonesia?”. Lalu kita bertanya, apa kontribusi mereka kepada Negara?

Tapi coba lihat lebih dalam lagi. Kenyataannya, orang-orang yang berpikir maju adalah mereka-meraka yang pernah mengenyam kehidupan keras di luar negeri, bekerja keras, dan berjuang untuk hidup. Dan secara tidak sadar budaya mereka terbentuk oleh sistem yang sudah maju di Negara tersebut, baik dari sisi disiplin, etos kerja, profesionalitas, ataupun yang lainnya.

Kita sudah terlalu sering tidak menghargai prestasi anak bangsa. Kalaupun mereka akhirnya memililh tetap tinggal di luar negeri, dan tidak balik lagi ke Indonesia jangan salahkan sepenuhnya kepada mereka. That’s naturally reasonable. Anehnya di kita tuh, kalau ada orang sukses/berhasil malah pada rame2 berusaha “menumpulkannya”. Jadi gimana mereka mau balik ke Indoneisa??

Kalau mau social culture breakthrough, kita harus mau berkorban. Seperti yang telah dilakukan India dan Cina. Mereka mengirimkan sebanyak-banyaknya orang ke luar negeri (negara maju tentunya) . Apakah lalu mereka pada balik ke negara asal kembali? Sebagian besar: TIDAK. Banyak juga yang akhirnya bekerja diluar negaranya sendiri. Lihat saja pakar-pakar IT di Amerika, kalau nggak orang Cina ya India ^^. Kalau dipersentasikan mungkin hanya sekitar 30% yang balik kenegaranya sendiri.

Tapi bagaimana halnya jika orang-orang yang dikirim ke luar negeri dalam jumlah yang masif. Dari 30% orang-orang tersebut, akhirnya juga mencapai critical mass. Jumlah yang sudah cukup untuk mengadakan perombakan di negaranya. Akhirnya setelah Negara mengalami kemajuan, sisa 70% orang yang masih di luar negeri itu akhirnya balik juga. Dan berawal dari tercapainya critical mass tersebut, India, Malaysia, Thailand, China akhirnya menjadi negara maju, setidaknya jauh meninggalkan kita.

Indoneisa saat ini banyak orang-orang hebat. Orang-orang yang memang bener2 berjuang. Kenapa masih saja Negara ini ngga maju2? Karena TIDAK CUKUP jumlahnya. Seribu orang dibanding 200juta orang?? Segitu belum sampai CRITICAL MASS! Perlu ratusan ribu orang atau bahkan jutaan orang yang memiliki pola piker Negara maju dengan sikap disiplin, etos kerja tingi, dan professional.

Kalau mau radikal-radikal-an, satu2nya cara adalah kirim orang ke luar negeri sebanyak-banyaknya!! Nggak papa habis duit banyak. Investasi!! Kirimkan anak-anak desa yang berprestasi, kalau perlu orang-orang pelosok yang berdedikasi tinggi itu yang perlu dibiayai negara, sekolah di luar negeri.

Kenyatannya sekarang, banyak anak2 yang sekolah di luar negeri. Tapi kebanyakan mereka adalah anak pejabat yang lulus SPMB aja nggak, akhirnya will of fight nya ga ada! Saya ga bilang semua lho ya! Kebanyakan. Gimana bisa nyampe critical mass kalo kayak gitu??

Terus, kalau pemerintah ga punya inisiatif? Ya kita yang inisiatif. Kita-kita yang sudah pernah mengenyam pendidikan di negara maju lah yang perlu inisiatif. Jadilah PELOPOR!! Jadilah 30% orang yang mambangun negara.

Inisiatif yang saat ini kami lakukan adalah membangun komunitas engineer IC di Indonesia: IC4ID (IC for Indoneisa) sesuai dengan kompetensi masing-masing. Mengumpulkan orang-orang yang saat ini berada diluar negeri dan sling berkomunikasi.

Kalau lancar, Insya Allah pada pertengehan tahun depan Indoneisa merencanakan tahun kebangkitan teknologi, mengulang kembali sejarah satelit Palapa. Sebagai pelopor satelit-satelit telekomunikasi di seluruh dunia, yang saat itu digarap oleh Prof. Alisyahbana. Dan kali ini berusaha menghentakkan dunia, setidaknya Indonesia sendiri, dengan salah satu teknologi wireless intelligent network. Semoga rencana ini diberikan kemudahan dan kelancaran. Doakan ya. Let’s prove it!! (ya2n)

PS: rada desperate dengan birokrasi pemerintah (kebetulan lagi kerjasama sama pemerintah dlm riset T_T)


Sunday, November 25, 2007

When a Man Lost a Woman…

Lagi rada males nge-posting tapi pas "walking-walking" (pinjem istilahnya dia) ada tulisan menarik dari sini. Saya copy-paste aja langsung. Diambil dari sebuah novel, reviewnya ada disini. Menurut saya cukup unik, baca aja.

“When a man lost a woman…

Tanyakan pd laki2 itu tentang duka
akibat perpisahan, dia tidak akan menjawab apa2,
kecuali saputan mendung di wajahnya.
Tanyakan pd laki2 itu perihnya pengkhianatan,
kau akan melihat kedua tangannya terkepal
dan rahangnya mengeras karena amarah.
Tanyakan pd laki2 itu pedihnya kehilangan orang
yang disayang, dia masih bertahan dalam bisunya
tapi air matanya tak sanggup ditahannya lagi.
Tetapi… coba tanyakan padanya, mengapa sudi
dipecundangi cinta. Yakinlah, laki2 itu pasti tertawa. Menertawakan pertanyaanmu yang dianggapnya bodoh, lalu berkata, “Kalau kau pernah mengecap cinta, kau tak akan pernah bertanya.”

Salah satu komentar pembacanya: "Kaya’nya nih, cerita tentang perempuan patah hati udah banyak banget, yang ditulis dengan gaya yang meratap, mendayu-dayu, atau ada juga yang ditulis dengan semangat alias lebih optimis ‘menatap masa depan’. Tapi, gimana kalau sekarang para pria yang patah hati, apakah akan menangis meraung-raung, apa akan mengunci diri dalam kamar, gak makan, gak minum, gak tidur? Atau dengan mudah mencari pengganti perempuan lain?.."

Huehehe.. Anda boleh berkomentar..
Tapi saya no comment dulu ah..
(sebenarnya mau komentar banyak hihihi)

ps: say no to pacaran, makanya langsung lamar aja ^^


Sunday, November 18, 2007

Ohorikoeng = Sakura

Walaupun di Jepang hari ini lagi musim dingin, ga ada salahnya mengingat kembali saat-saat musim semi... Sakura!




May '07, Spring-time, Ohorikoeng, salah satu daerah di Fukuoka yang paling banyak pohon sakurannya. Bekas castle apa shrine gitu.. Sayang waktu itu belum yang berguguran gitu bunganya.. masih rada banyak juga daunnya.. tapi lumayanlah.. waktu itu banyak orang2 pada hanami-hanami-an juga kok, hehehe.. =D (ya2n)

Weekend yang bener2 “weekend” (cerita yang membosankan)

Weekend kali ini bener2 “weekend”. Totally istirahat.. ga mikirin kerjaan sama sekali. Sabtu pagi lari-lari di Sabuga (ano toki mo.. kanojo wa atta =D) Memang tiap sabtu Sabuga penuh dengan orang2 jogging. Kayaknya budaya olahraga pagi waktu weekend udah lumayan memasyarakat disini, buktinya di jalan2 juga banyak orang2 yg jogging, dari anak2 sampai bapak2. Di RT-ku malah ada klub jalan pagi, anggotanya: bapak2, ibu2, dan sesepuh, ada seragamnya juga lho hehehe.. Biasanya mereka jalan2 ke Dago atas. Saya pernah diajak ikutan tapi belum pernah ikut sama sekali (^^'). Habis lari-lari di Sabuga, mampir ke kantor, cek2 email, krn laper saya ambil mie gelas (air panas ternyata ga ada! gomen2.. mie gelasnya lupa saya tinggal disitu ^^')



Pas udah mau pulang, ada sesosok orang yang buka pintu.. siapakah dia? Jreengg.. mas Nana.. hehe.. Senpai mau nglembur lagi ternyata, wah wah.. sugee.. terus pas keluar dari gedung PAU* ketemu satu orang VS lagi.. siapakah dia? Jreng-jreenggg.. Felis.. wah wah.. mau nglembur juga.. hehe.. bawa air dua botol segala ('kan air di dispenser lagi habis.. huehehe). Yaudah met nglembur deh.

Pemilu IA ITB (-without any tendentious-^^)
Siangnya (masih di hari yang sama) ada acara pemilu ketua IA-ITB (Ikatan Alumni ITB), sekalius acara Ganesha Ekspo. Pemilu kali ini diikuti empat kandidat yang hampir semuanya belum saya kenal: Hatta Rajasa, Hengki, Betty, Zaid, dan satu lagi lupa.

Uniknya nih.. tentang HR**, beliau ini didukung oleh Salman***. Berkali2 saya tu ditelpon2 sama seseorang.. intinya bilang ngingetin bahwa Sabtu ada acara pemilu, bahkan saya ditanya datangya mau dijemput ato nggak? Wah.. wah.. segitunya ya.. hehe.. Terus sehari sebelum pencoblosan, saya ditelpon diundang datang ke wisma Tekmira, ternyata itu posko-nya tim sukses HR.. hehe.. Terus paginya, saya dapet sms (berulangkali) yang bunyinya gini:

"Assalamu'alaikumWrWb.Selamat pagi kawan2 alumni ITB! Ditunggu kehadirannya di pencoblosan ketua IA ITB HARI INI. Datanglah ke Wisma Tekmira (jl Ganesha no.6, tepat dsebelah parkir timur ITB/SR) utk mendapatkan smua info ttg pencoblosan (-apa info ttg siapa yg harus di coblos?? hehe-ya2n). Salam Hangat Gamais**** Muda ITB"

Terus sms gini juga:
"Assalamu'alaikumWrWb.Pencoblosan dimulai pukul 10.00 wib, mari kita ramaikan kongres IA-ITB dengan warna orange. Vote for Hatta. Gamais Muda ITB"

Wah.. wah.. semangat banget kampanyenya. Kata temen sih, biaya kampanyenya nyampe lebih 1 milyar.. wah wah.. (bener ngga nya tanya Hatta aja sendiri =D). Rame juga, sempet ada yg bilang, tiap tahun kampanye aja terus, biar bisa dapat dana riset yg banyak, bisa makan2 gratis juga.. huehehe.. Tapi bayangin deh, coba klo uang segitu banyak dialokasikan ke kegiatan sosial (jangan berpikir saya orang kiri lho..!!), seperti misalnya hoshiZora community, yang kegiatannya ngasih beasiswa bagi anak2 jalanan.. coba deh, berapa ribu anak yang bisa disekolahkan dengan biaya 1 milyar??.. tul gak??? Hehe.. Btw, selamat bwt Pak HR atas keberhasilannya di pemilu IA-ITB, moga2 IA-ITB bisa menjadi organisasi yang berguna bagi Islam dan Indonesia.

Oh ya, ada yang kelewat. Jum'at sore sampe malam ada acara EEA (Electrical Engineering Award) 2007. Ada tiga anak VS (plus yg magang) terpilih jadi finalis. Mereka mempresentasikan hasil pekerjaan mereka disana. Kali ini pemenang EEA adalah: , dan dari tiga anak VS, Nden dan Ika yang berhasil memperoleh penghargaan, sayang Lakso-san nggak berhasil merebut tahta juara I.. Hehe.. Daijyoubu Lakso-san, yoku ganbatta-kara.



Syukuran KATY
Malemnya (maksudnya malem di hari sabtu) ada syukuran wisudaan (lagi???) KATY Bandung, alias Keluarga Alumni Teladan***** (ceee..) Yogyakarta. Lumayan banyak yg datang. Tapi syukuran kali ini terasa ada yang kurang dengan tidak hadirnya maskot KATY: Mas Dea.. huehehehe.. kemanakah gerangan?? Acara syukuran kali ini ada peningkatan lho dibanding dengan tahun lalu, wisudawannya dikasi souvenir kenang-kenangan.. hehe.. makasih2 (padahal dari uang kita2 juga T_T).

... Keesokan harinya (Ahad), beres2 rumah, nyuci, dan full istirahat.. (sebenarnya ada kajian Ahad di Salman jam 13.30) Waktu itu cuacanya cerah banget.. Wahh.. Sore hari kelihatan sunsetnya dari balkon sebelah kamar. Hmm.. Jadi inget Jogja.. Natsukashi.. Oh, ya kami kedatangan teman dari Jogja, Ferdian, mantan ketua OSIS. Yup2, hari-hari ditutup dengan cerita "pejuang cinta" (istilahnya Ferdian) dari gurun Jogjakarta: Maswahyu alias Tri Wahyu Nugroho, yang kebetulan satu kontrakan ama saya, ada apa emang?? Yang pasti ampe dibela-belain pergi ke Bekasi segala.. Sugee.. Tanya kanapa?? hehe (ya2n)

*PAU = Pusat Antar Universitas
**Pemenang pemilu kali ini
***Salman = Masjid kampusnya ITB
****Gamais = Keluarga Mahasiswa Muslim
*****Teladan = Julukan bwt SMUN1 Jogja... (ck ck ck)

Guess who??


Guess who??
Naruto the sixth Hokage?? hehe =D

"Pindah Rumah"

Awalnya saya bikin blog ini sebenarnya buat nulis2 yang ada hubungannya ama IC design, maklum pelupa. Jadi klo pas lagi lupa tinggal buka blog aja, ga usah “googling”.. hehe. Trus pas pertama kali bikin blog, kebetulan yg saya tulis adalah cerita2, ternyata asyik juga nulis2 cerita2 di blog.. Nah kan aneh tuh klo cerita2 dicampur ama artikel serius dlm satu blog, akhirnya saya putusin bwt “pindah rumah” huehehe.. yang ada hubungannya ama IC design saya taruh di http://yansyafri.wordpress.com. Yoroshiku!


Monday, November 12, 2007

The Reports...

There are so many show-offs in journalism, so many braggarts and jerks. There are always selling, always working the room, always trying to make themselves look hotter than they actually are. The good news is reporters like that make it easy to distinguish yourself. If you even a little bit humble, a little self-effacing or solicitous, you stand out. So you bring a co-worker lunch if he’s buried under a deadline, you remember birthdays, it’s true, journalism is a hard work, everybody’s under pressure, everybody’s grinding to get the issue out. Nobody’s getting any sleep, but you are allowed to smile every once in a while. I mean, even Woodward and Bernstein went out for a burger now and then, and they won a Pulitzer. Some reporters think it’s a political content that makes a story memorable. I think it’s the people you find, their quirks, their flaws, what makes them funny, what makes them human. Journalism is just the art of capturing behavior. You have to know who you’re writing for. And you have to know what you’re good at. I record what people do, I find out what moves them, what scares them, and I write that down. That way, they are the ones telling the story. And you know what? Those kinds of pieces can win Pulitzers too.

2003 – Shattered Glass

Udon Kake + Ebi Tempura

Hehe.. entah kenapa akhir-akhir ini anak-anak VS lagi keranjingan masakan Jepun. Ngga cuma keranjingan gaya kerja mereka yang workaholic, tapi juga makanannya. Apa makanan bisa mempengaruhi etos kerja ya? Apa justru karena etos kerja mereka yang mirip orang Jepun jadi perutnya pun ikut2an minta makanan Jepun.. hehe.. ga tahu deh.. Bisa2 wajah mereka juga lama2 jadi mirip orang2 Jepun pula.. huehe.. =D

Tapi yang jelas kemarin kita tu habis makan-makan di Shien Men, slah satu resto Jepun di Ci-Walk (itu lho yang di Cihampelas). Karena ada 5 anak VS yang wisuda Oktober (sebenenya Cuma 3 tapi yang dua masuk VS habis lulus :p) maka hari itu adalah “sykuran wisudaan” (kok baru sekarang? hehe :p). Kenapa diplih Shien Men, karena katanya klo Gokkana Teppan udah bossennnn… wahh ck ck ck.. ^^’.

Menu yang saya pesen adalah… jreeengg.. “udon kake dengan ebi tempura” huehehehe… Natsukashi.. Itu adalah masakan yg plg sering saya makan waktu kami di Fukuoka, karena kt Pak Eko, yang bahannya dari ikan ya udon, jadi aman klo lagi jalan sendiri n bingung mau maka apa (maklum..)

Tapi ada yang beda lho rasanya, kurang mak nyuss gitu.. halah mulai.. Jadi, kuahnya tu kurang kuat rasa udonnya, terus campuran bahan2 yang ditabur di atasnya juga kurang, terus yang jelas.. kurang banyakkkk.. hehe.. dibanding ama udon yang pernah dipesen p’Eko, dia bilang “Jenbu!” wahh ^^’ iyalah.. Yahh.. jadi inget Fukuoka lagi.. sip2, jadi smangatt lagi nihh.. Ganbarimashou!!


Sunday, November 11, 2007

Sunset...

Pertama kali saya lihatin gambar ini, orang2 pasti pada ga percaya saya yang ngegambarnya T_T. Padahal gambarnya juga keliahatan kartun gitu.. hehehe.. maklum amatiran.

Gambar ini saya buat menggunakan cat air dengan media kertas cansen. Cukup susah lho (menurut saya) ngelukis pake cat-air, karena klo udah salah warna (terutama warna gelap) udah ga bisa diperbaiki. Ssst.. sebenernya, awan sebelah kanan atas yg kelihatan gelap tuh juga karena salah nyampur huehehehe.. jadi kelihatan aneh deh.. tapi ga papa..

Teknik lain bwt nyembunyiin kesalahan adalah: pake pensil, huehehe.. walau kata orang ga boleh ngelukisnya pake pensil.. hehe.. cuek aja lagi.. emang sih hasilnya jadi kayak kartun.. (Btw, ada yang tahu teknik2 ngelukis yang baik?? share dengan saya ya.. )

Anyway, saya suka gambar ini, jadi pengin lihat sunset! =D (ya2n)

Konsistensi Emosional..

Setiap orang pasti memiliki perasaan (emosi) dan akal sehat kecuali manusia yang telah Allah cabut akalnya (gila). Akan tetapi, terkadang sebagian manusia tenggelam didalam lautan emosi hingga tidak memiliki sikap bijaksana yang kemudian menyebabkan kedangkalan dalam berikir. Tenggelamnya seseoang dalam emosi dapat menyebabkan seseorang mudah terjerumus dalam melakukan hal yang salah dan meninggalkan hal yang benar.

Seseorang yang mendasarkan konsistensinya dalam beragama (iltizam) berdasarkan emosi, biasanya bersifat temporer serta mudah hilang terutama ketika hatinya mengalami cobaan kecil. karena biasanya konsistensi semacam itu dipengaruhi oleh nasehat-nasehat atau kalimat-kallimat yang ia dengar, bukan dari dalam dirinya.

Hal terpenting dalam sikap konsistensi (iltizam) adalah adanya kemauan kuat, kesadaran total, dan kemauan keras (jahadah). Orang yang memasuki wilayah konsistensi seharusnya mengetahui secara sadar, bahwa keselamatan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat, hanya bisa diperoleh dengan berpegang teguh pada Al-Qur'an dan As-sunnah. Wallahu a'lam. (ya2n)

Profesi Kita Semua (1)

Apabila ada yang bertanya apa profesi yang paling banyak digeluti oleh manusia, jawabannya seharusnya adalah da'i. Ya, karena setiap muslim seharunya juga seorang da'i yang sekaligus mad'u.

Kita cukupkan dengan tiga alasan kenapa seorang muslim harus berprofesi sebagai da'i. Pertama, itu adalah perintah dari Allah subhanahu wata'ala. "Ud'uu ilaa sabiili robbika bil hikmah..", kata ud'uu adalah bentuk fi'il amr yang bermakna memerintah. Kita diperintahkan oleh Allah untuk menjadi seorang da'i yang menyeru (berdakwah) kapada Islam.

Kedua, da'i adalah profesi yang digeluti oleh manusia terbaik dari seluruh manusia yang pernah Allah ciptakan di dunia ini. Ialah Rasulullah sholallahu 'alaihi wasallam. "Qul haadzihi sabiilii ad'uu ilallaah 'alaa bashiirotin ana wa manittaba'anni..". "Inilah jalanku" kata Rasulullah, "Aku menyeru (berdakwah) kepada Allah diatas bashiroh, aku dan orang-orang yang mengikutiku".

Ketiga, bahwasanya secara dzatnya, da'i atau dakwah adalah mulia."Wa man ahsana qoulan min man da'aa ilallahi wa'amila shaalihan..".
Dan siapakan yang perkatannya lebih baik dari orang yang menyeru (berdakwah) kepada Allah dan beramal shalih? Tentu ini adalah pertanyaan retorika yang berarti, tidak ada yang lebih baik perkatannnya daripada seorang da'i yang berdakwah kepada Allah.

Kita cukupkan dengan tiga alasan. Cukup tiga dari sekian banyak alasan mengapa seorang muslim harus menjadi da'i. Amatlah rugi sebenarnya jikalau setiap detik waktu kita habiskan tanpa kontribusi terhadap dakwah. Dalilnya adalah surat Al-'Ashr. Wallahu a'lam. (ya2n)

bersambung..

Dunia Dalam Kata..

Dunia Kata adalah dunia kita berada. Setiap detik manusia tidak dapat terlepas darinya. Secara sadar maupun tidak, perilaku kita telah dipengaruhi oleh kata-kata. Kata bisa menyihir, mengubah, bahkan menggerakkan.

"Kita bisa terperangah bahwa ide sederhana yang kita sampaikan lewat tulisan, bisa menjadi trend-setter yang berpengaruh. Pencetus tren yang luar biasa! Permen karet Hilman "Lupus" adalah salah satu contoh sederhana bagaimana tulisan bisa menyihir remaja untuk berlomba-lomba belajar menggelembungkan permen karet di mulut mereka."*

Buku disamping ini adalah satu dari sekian banyak buku tips bagi para pemula untuk memulai menulis. Saya menemukan ada sesatu yang menarik yang membedakan buku ini dari buku-buku lainnya. Fauzil Adhim mencoba memulai bukunya dengan satu esensi penting ketika seseorang ingin memulai menulis: jiwa. Bahwa menulis bukan sekedar "menulis", bukan sekedar menggoreskan tinta-tinta menjadi rentetan kata-kata tak bermakna. Ada sesuatu yang harus diusung, ada jiwa yang harus terlibat. Pada bagian awal setidaknya itulah yang ingin ditekankan olehnya.

Pada bagian-bagian selanjutnya, Fauzil Adhim mencoba memberikan tips-tips bagaimana menulis dengan baik, dimulai dengan "Langkah Tepat Menjadi Penuilis Hebat", lalu "Memberi Makna Pada kata", dan terakhir "Estetika Tanpa Logika". Didalamnya, kita bisa menemukan ruang-ruang dimana kita bisa mengembangkan kreativitas untuk menciptakan karya-karya tulis yang jitu.

Tanpa melihat siapa penerbitnya, saya menilai buku ini adalah buku yang pantas untuk dibaca. Dengan gaya bahasa yang asyik, Fauzil Adhim mencoba memberikan cara yang lain dalam menyuguhkan bahasan mengenai tulisan. Selain memuat tips-tips menulis, buku ini juga menyertakan sispan-sisipan menarik yang akan menambah asyik untuk dibaca.

Selain itu, dilengkapi juga dengan contoh-contoh tulisan nyata, sehingga pembahasannya lebih dalam. Sebut saja ketika memberikan ulasan mengenai "picture writing", dia memberikan contoh nyata bagaimana tulisan mampu menggambarkan perasaan, seperti contoh berikut.

"Ia katupkan rapat-rapat agar tidak ada air mata yang jatuh. Sekuat tenaga ia gigit bibirnya, enahan tangis agar tidak meladak. Meski, tetap saja suara sesenggukan itu terdengar. Ia terisak-isak. Ada air mata tertahan di pelupuknya."*

Sebagai pengantar sekaligus penutup: buku ini akan memberikan pengetahuan baru bagi Anda terutama para pemula. Selamat menikmati. (ya2n)

*kalimat-kaliam dalam kutipan ("") diambil dari buku "Dunia Kata" karya Fauzil Adhim, karena tidak ada tulisan dilarang mengkutip, saya asumsikan buku ini boleh dikutip =D

Saturday, November 10, 2007

Best Shot...

Mumpung belum lupa..
Bulan Ramadhan telah lewat tapi semangatnya tak boleh pudar..
Yup2.. Foto2 ini sekedar memory tentang secuil kegiatan kami Pemuda KALAM Masjid Al-Muhajirin.. Let Ramadhan never ends..


Lembur lagi...

Akhir-akhir ini anak2 vs lagi pada nglembur.. hueuehe..
nggak siang, nggak malam, nggak sabtu, nggak minggu,
tiap saat bisa aja ada request deadline.. heuheehhe..
maklum.. dasar orang Jepun.. Workaholic ^^'

Tapi enaknya nglembur tiap hari jadi makan delivery
"Gokkana Teppan".. huehhehe yummy desho..

Minna-san "ganbaree..."

NB:
Menu yang paling sering dipesen:
1. Gokkana 1: Chikken Teriyaki + Fry Mix + Mix Vegetable + Salad + Rice
2. Gokkana 2: Beef Teriyaki + Fry Mix + Mix Vegetable + Salad + Rice
(kok menunya gitu2 doang ^^')