Monday, February 9, 2009

Question and Answer

Q1: Maa awwalu yajibu 'alal 'ibaad?
A1: Ma'rifatul amri alladzi kholaqa humullahu lahu.

Q2: Maa dzalikal amru alladzi kholaqa liajlih?
A2: Kholaqallahul insaan lil 'ibaadatuh.

Q3: Maa hiyal 'ibaadah?
A3: Ismun jaami'un likulli maa yuhibbullahu wa yardhahu, minal aqwaali wal af'aali, dhaahiratan wa baathinatan.

Q4: Mata yakuunul a'maalu 'ibaadah?
A4: Idza kamula fiiha syaiun: kamulal hubb, wa kamuladz dzull.

Q5: Maa 'alaamatu mahabbatul 'abdi rabbahu?
A5: An yuhibba maa yuhibbuhullah, wa yagdhazbu maa yaghdzabuhullah.

Q6: Bi maa dza, 'arafal 'abdu maa yuhibbuhullah?
A6: Bi kitaabullahi wa sunnatu rasuulihi.

Q7: Kam suruutul 'ibaadah?
A7: Tsalaatun: shiodqul 'aziimah, ikhlaasun niyyah, wa muwaafiqatun syar'illah.


P1: Apa yang pertama kali wajib bagi setiap manusia?
J1: Mengetahui untuk apa dia diciptakan.

P2: Untuk apa manusia diciptakan?
J2: Untuk beribadah kepada Allah.

P3: Apa itu ibadah?
J3: Ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai dan diridhoi Allah, baik perkataan maupun perbuatan, baik dzahir maupun batin.

P4: Kapan amalan itu cukup dikatakan sebagai ibadah?
J4: Jika telah sempurna padanya dua hal: sempurnanya kecintaan dan kerendahan kepada Allah.

P5: Apa tanda-tanda cinta kepada Allah?
J5: Engkau mencintai apa yang dicintai Allah, dan membenci apa yang dibenci Allah.

P6: Dengan apa kita mengetahui apa saja hal-hal yang dicintai Allah?
J6: Dengan Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.

P7: Berapa syarat ibadah?
J7; Tiga: adanya tekad yang kuat, niat yang ikhlas, dan sesuai dengan tuntunan syari'at Allah. (ps. tekad yang kuat merupakan syarat perlu ibadah, tanpa tekad kuat, ibadah tidak akan terwujud. Kita datang shalat berjamaah karena ada tekad yang kuat, kita shaum sunnah karena ada tekad yang kuat, kita shalat malam karena ada tekad yang kuat)

Sahabat, pertanyaan-pertanyaan diatas adalah pertanyaan-pertanyaan mendasar bagi setiap insan yang hidup di dunia. Pertanyaan logis yang menyentuh relung-relung fitrah setiap jiwa, yaitu pertanyaan tentang untuk apa mereka diciptakan? Bukankah begitu?

Coba kita perhatikan sebuah ayat berikut ini: Wa maa khalaqnassamaawaati wal ardhi wa maa baina humaa laa'ibiin. "Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dengan bermain-main" (Ad-Dukhan: 38) Bahkan semua benda yang ada di muka bumi, di langit, dan diantara keduanya Allah ciptakan dengan tujuan tertentu. Begitu pula kita, manusia, yang oleh Allah diciptakan dengan istimewa karena diberi pilihan dengan akal dan hawa nafsu. Maka jalan manakah yang akan kita pilih? Allahummahdinaa, ya Allah, tunjukillah kami jalan yang lurus. Amiin.

3 comments:

ririsnovie said...

-wamaa kholaqtuljinna walinsa illa liya'buduuni-
(az-zariyat:56)

hmm...al'ais huwa alikhtiyar,
Allahummahdinaa sirotul mustaqim,
Asa ana Kuna Minal Muflihin wa najihin.

yayan said...

Amiin,,

naam, mumtaz ukh,,
a istatha'ta an takallama bi lughotil arabiyyati aidhon? hohoh, barakallahu fiik,, =)

ririsnovie said...

hehehehe....ana a'rif qolilan.
barakallahu fiik..

Post a Comment