Friday, February 27, 2009

Lalu, dengan apakah engkau "berdendang"?

Suatu ketika, seorang ulama atau syaikh mendatangi sebuah kaum. Dia berjumpa dengan salah satu pemuda yang tampak masih segar bugar. Syaikh itu menyapanya lalu bertanya dengan pertanyaan yang biasa dia tanyakan kepada pemuda di kotanya.

"Wahai pemuda, berapa ayat (Al-Qur'an) yang sudah engkau hafal?"

Tanya syaikh tersebut dengan mantap.

"Belum satu pun ayat yang kuhafal"

Pemuda itu menjawab dengan jawaban yang tidak dinyana-nyana oleh syaikh tersebut. Jawaban yang membuatnya kaget. Kontan syaikh tersebut langsung menimpalinya.

"Lalu, dengan apakah engkau "berdendang"??"





...

2 comments:

jampasir said...

bukannya al-Quran memang tidak boleh untuk berdendang?

mungkin sebaiknya diberi tanda petik "berdendang"?

allahua'lam

yayan said...

oh, iya akh, maksudnya "berdendang", dalam artian, jika kebanyakan orang "berdendang" untuk menghibur diri dengan musik, maka menurut syaikh ini, adalah kebiasaan di tempatnya untuk menghibur diri dengan Al-Qur'an (dengan semua makna yang dikandungnya). jazakallah...

Post a Comment