Friday, June 5, 2009

Barat, Jepang, Indonesia yang mana?

Akumulasi Teknologi
Berikut adalah ilustrrasi bagaimana budaya suatu negara yang berbeda membentuk sistem transfer teknologi yang berbeda pada perusahaan. Indonesia seperti apa?

Budaya Barat:
Orang keluar masuk perusahaan itu wajar dan biasa. Akumulasi teknologi diletakkan pada dokumen, sehingga dokumen adalah aset perusahaan. Dokumentasi mereka sangat rapi, lengkap, dan mudah dipelajari. Transfer teknologi dari dokumen.

Budaya Jepang:
Orang bekerja berarti di perusahan tertentu seumur hidup. Jarang sekali terjadi keluar masuk (tabu). Akumulasi teknologi ada di orang, sehingga orang adalah aset perusahaan. Transfer teknologi dilakukan dari orang ke orang.

Budaya Indonesia?:
Orang juga suka keluar masuk perusahaan mencari yang menawarkan gaji/fasilitas lebih. Tapi... dokumentasi tidak digarap dengan baik, tidak terjadi akumulasi teknologi. Terkadang ada ketidakenakan jika harus memecat seseorang (tabu). Tapi... orang tidak tergarap dengan baik, tidak terjadi transfer teknologi dari orang ke orang. Orang bilang kita negara tengah-tengah (^_^ v)

Ketika terjadi pemecatan
Berikut adalah ilustrasi implikasi human trust, budaya saling percaya, budaya tabu, dalam kasus pemecatan seseorang. Indonesia seperti apa?

Budaya Barat:
Orang biasanya diberi tahu bahwa dia dipecat pada sore hari setelah working hours selesai. Dikatakan, "Have you done your work? OK, tomorrow dont come here anymore". Alasannya? Karena perusahaan takut orang yang dipecat tersebut akan berbuat kejahatan pada perusahaan tersebut misalnya mendelete files, mengkopi files, dll.

Budaya Jepang:
Orang jarang sekali dipecat. Jika pun perusahaan terpaksa memecat orang akan diberi tahu pada pagi hari. Mereka tidak takut orang akan memberikan harmness ke perusahaan. Karena tabu. Sekali orang melakukan harmness, maka akan diblack-list oleh semua perusahaan Jepang.

Budaya Indonesia?:
Nggak tahu (belum pernah dengar langsung dari seseorang, hehe). Tapi mungkin tergantung orangnya, kalau dikhawatirkan kalau dipecat jadi timbul unjuk rasa, mungkin waktu pemecatannya sore hari. Kalau tidak dirasa begitu, mungkin waktu pemecatannya pagi hari. Orang bilang kita negara tengah-tengah (^_^ v)

Aniway, kita masih perlu mencari formulasi terbaik. Mungkin memang tengah-tenagh itulah yang terbaik, but who knows. Indonesia masih berusaha untuk bangkit, dan saya yakin suatu saat macan tidur ini akan kembali bangun dan menampakkan taringnya di kancah dunia. (ya2n)


2 comments:

yando said...

Tergantung jenis institusinya juga yan.. Kalau saya pribadi, lebih seneng akumulasi dan transfer pengetahuan melalui dokumen dan posedur-prosedur kerja. Sedangkan orang dapat difungsikan sebagai mentor orang-orang baru..

yayan said...

Iya sih setuju, memang tergantung dimana-nya.. makanya tengah-tengah =)

Kalau untuk start up company di Indonesia, mungkin transfer orang-ke-orang lebih efektif daripada dokumen, vice versa

Post a Comment