Monday, April 21, 2008

Tadabbur Al-Qur'an

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (An-Nisa:82)

Pernahkah ketika kita membaca Al-Qur'an lalu tiba-tiba berhenti... berhenti sejenak... untuk men-tadabburi-nya...


Diantara tanda men-tadaburi Al-Qur'an adalah menyatunya hati dan pikiran ketika membacanya, dan menangis karena mengetahui keagungan dan kebenaran isi dikandungnya. Dan inti dari semua itu adalah hati. Karena dengan hati lah kita memahami Al-Qur'an, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala,

"maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. " (Al-Hajj:46)

"Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya. " (Al-Kahfi:57)

Hati adalah layaknya raja bagi tubuh kita. Apabila baik hati itu, maka baik pula seluruh jasadnya, apabila buruk hati itu, maka buruk pula lah seluruh jasadnya. Ibrahim bin Adham, seorang ulama di zaman Imam Ahmad mengatakan salah satu tanda hati telah mati adalah "Engkau membaca Al-Qur'an tetapi tidak mengamalkannya."

Allah lah yang Berkuasa untuk menutup atau membukakan hati kita, seperti firman-Nya,

"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan." (Al-Anfal:24)

Maka kita perlu berhati-hati, jangan-jangan Allah subhanahu wa ta'ala menutup hati kita lantaran kita tidak mau memenuhi panggilan-Nya. Yaa muqollibal quluub, tsabbit qolbii 'alaa diinika.

Berkaitan dengan tadabbur Al-Qur'an, salah satu kuncinya adalah cinta Al-Qur'an. Dr. Kholid berkata dalam Mafaatihu Tadabburil Qur'an Wannajaah Fiil Hayaah, ada beberapa tanda seseorang cinta kepada Al-Qur'an, diantaranya adalah:

1. Senang bertemu dengan Al-Qur'an.
2. Bisa duduk berlama-lama dalam berinteraksi dengan Al Qur'an tanpa rasa bosan/jenuh.
3. Rindu setelah lama tidak berinteraksi dikarenakan ada hal yang menghalangi, mengharap dapat kembali berinteraksi dan berusaha untuk menghilangkan penghalang tersebut.
4.
Banya diskusi mengenai alqur'an, Yakin terhadap petunjuk/arahan yang terdapat dalam al 'qur'an, serta Merujuk kepada Al'Qur'an terkait permasalahan hidup baik itu masalah kecil maupun besar.
5.
Mentaati Al-qur'an, perintah dan larangannya.

(blm selesei, dikit lagi :))

Wednesday, April 16, 2008

Dan Allah Mengetahui..

Beberapa istilah tingkatan pengetahuan seseorang akan suatu hal:
(Syarh Ushul Tsalatsah, Al-Utsaimin)

1. Ilmu: Mengetahui sesuatu secara hakiki/pasti.
2. Jahl l'Bashith: Tidak mengetahui sesuatu.
3. Jahl l'Murokkab: Tidak mengetahui, merasa tahu tapi salah.
4. Dzon: Prasangka yang cenderung benar, ingat-ingat lupa.
5. Syak: Ragu-ragu, 50% benar.
6. Wahm: Prasangka yang cenderung salah.

Terkadang kita berprasangka padahal cenderung salah,
atau terkadang kita merasa tahu padahal sama sekali tidak benar.
Astaghfirullah.
Meninggalkan keragu-raguan adalah lebih selamat,
maka mengatakan Allahu A'lam adalah setengah dari ilmu.

Ingat kisah Imam Ahmad, seorang 'ulama yang amat luas ilmunya, benar-benar mengamalkan ilmunya, sehingga konon pernah seseorang menghadiri majlis ta'limnya dan mendapat ilmu hanya dengan menyaksikan secara langsung akhlak beliau, subhanallah. Pernah ketika beberapa pertanyaan dilontarkan kepadanya, kemudian saat itu Imam Ahmad belum mengetahui, dengan keluasan ilmunya beliau menjawab: tidak tahu. (Wallahu A'lam)

"... Wallahu ya'lamu wa antum laa ta'lamuun."
"... Dan Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Al-Baqarah: 216)


Wednesday, April 2, 2008

Stay Focus!

Every big things come from a little thing..
Yeah!
Stay focus!


VS, April 3th 2008